PENGERTIAN
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian influenza.
DEFINISI KASUS
1. Kasus Suspek
Kasus suspek adalah seseorang yang
menderita ISPA dengan gejala demam (temp > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan
atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan;
- seminggu terakhir mengunjungi petemakan yang sedang berjangkit klb flu burung
- kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan
- bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau
- seminggu terakhir mengunjungi petemakan yang sedang berjangkit klb flu burung
- kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan
- bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau
binatang yang dicurigai menderita flu burung
2. Kasus "Probable"
Kasus "probale" adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan; bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1), misal :Test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonialgagal pernafasan/ meninggal terbukti tidak terdapat penyebab lain
3. Kasus Kompermasi
Kasus kompermasi adalah kasus suspek atau "probale" didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium;
- Kultur virus influenza H5N1 positip
- PCR influenza (H5) positip
- Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali
2. Kasus "Probable"
Kasus "probale" adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan; bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1), misal :Test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonialgagal pernafasan/ meninggal terbukti tidak terdapat penyebab lain
3. Kasus Kompermasi
Kasus kompermasi adalah kasus suspek atau "probale" didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium;
- Kultur virus influenza H5N1 positip
- PCR influenza (H5) positip
- Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali
GEJALA
KLINIS
Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya,
yaitu; demam, sakit tenggorokan. batuk, ber-ingus, nyeri otot,
sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat penyakit ini dapat
menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru
(pneumonia), dan apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan
baik dapat menyebabkan kematian.
ETIOLOGI
DAN SIFAT
Etiologi penyakit ini adalah virus influenza. Adapun sifat
virus ini, yaitu; dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari
pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada 0°C.
Di dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat
bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60°C selama
30 menit.
Dikenal beberapa tipe Virus influenza, yaitu; tipe A, tipe B
dan tipe C. Virus Inluenza tipe A terdiri dari beberapa
strain, yaitu; H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain.
Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian
Influenza Viru, strain H5N1 (H=hemagglutinin; N=
neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada
menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus
Influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus
Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung pada
unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia,
namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih
ganas dan menyerang manusia.
MASA
INKUBASI
Masa inkubasi virus influenza bervariasi antara 1 – 7 hari.
Masa inkubasi virus influenza bervariasi antara 1 – 7 hari.
SUMBER
DAN CARA PENULARAN
Penularan Flu burung (H5N1) pada unggas terjadi secara cepat
dengan kematian tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi
diantara populasi unggas satu pertenakan, bahkan dapat
menyebar dari satu pertenakan ke peternakan daerah lain.
Sedangkan penularan penyakit ini kepada manusia dapat melalui
udara yang tercemar virus tersebut, baik yang berasal dari
tinja atau sekreta unggas terserang Flu Burung. Adapun orang
yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung (H5N1)
ini adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah
unggas.
Hal lain, belum ada bukti terjadi penularan dari manusia ke
manusia. Disamping itu, belum bukti adanya penularan pada
manusia melalui daging unggas yang dikonsumsi.
UPAYA
PENCEGAHAN
Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari
bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan
tindakan sebagai berikut :
Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang)
Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik ( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan
Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80°C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64°C selama 5 menit.
Melaksanakan kebersihan lingkungan.
Melakukan kebersihan diri.
*Sumber
: www.depkes.go.idSetiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang)
Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik ( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan
Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80°C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64°C selama 5 menit.
Melaksanakan kebersihan lingkungan.
Melakukan kebersihan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar