1. Kohort
berasal dari kata cohort yg berarti suatu proses pengamatan prospektif,
survei prospektif terhaddap suatu subjek ataupun objek.
2. Mempelajari
dinamika korelasi antara suatu subjek dgn objek melalui pendekatan longitudinal
ke depan atau propektif.
3. Unggul
karena dapat menilai komparabilitas antara proses pre dan post.
4. Continue
:
Menilai dari waktu ke waktu, tdk terputus.
5. Ada
keseragaman observasi dari waktu ke waktu.
6. Keterbatasan
: Perlu waktu, cermat, sarana dan ketelitian pengelolaan.
7. Jika
ada subjek DO bisa dilihat.
BATASAN DAN INDIKATOR PEMANTAUAN
Dalam
penerapan PWS-KIA, dipakai batasan operasional dan indikator pemantauan seperti
diuraikan berikut ini.
1. Pelayanan antenatal.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kessehatan oleh tenaga profesional untuk
ibu selama masa kehamilannya, yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
antenatal yang di tetapkan.
2. Penjaringan ( deteksi ) dini
kehaamilan beresiko. Kegiatan ini bertujuan menemukan ibu
hamil berisiko, yang dapat dilakukan oleh kader, dukun bayi, dan tenaga
kesehatan.
3. Kunjungan ibu hamil, maksudnya
adalah kontak ibu hamildengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanana
antenatal sesuai standar yang diterapkan.
4. Kunjungan baru ibu hamil (K1), maksudnya
adalah kunjungan pertama kaliibu hamil pada masa kehamilan
5. Kunjungan ulang, maksudnya
adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional yang kedua dan seterusnya
untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar selama satu periode
kehamilan berlangsung.
6. K4, maksudnya
adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional yang keempat atau lebih.
Untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar yang diterapkan, syaratnya minimal
melakukan satu kali kontak pada triwulan I, minimal satu kali kontak pada
triwulan II, dan minimal dua kali pada triwulan ke III.
7. Cakupan KI, maksudnya
adalah persentaseibu hamil disuatu wilayah, dalam kurun waktu tertentu, yang
pernah mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit satu kali
selama kehamilan.
8. Cakupan ibu kehamilan (cakupan K4),
maksudnya adalah persentase ibu hamil di suatu wilayah, dalam kurun waktu
tertentu, yang mendapatkan pelayanan antenatalsesuai dengan standar paling
sedikit emapat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali
pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan ke dua, dua kali pada triwulan
ke tiga.
9. Sasaran ibu hamil.
Sasaran ibu hamil adalah semua ibu hamil di suatu wilayah dalam kurun waktu
satu tahun.
10. Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, maksudnya adalah persentase ibu bersalin
di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang di tolong persalinannya oleh
tenaga profesional.
11. Cakupan penjaringan ibu hamil
beresiko oleh masyarakat, maksudnya adalah persentase ibu
hamil beresiko yng di temukan oleh kader dan dukun bayi, yang kemudian dirujuk
ke puskesmas/tenaga profesional dalam kurun waktu tertentu.
12. Cakupan penjaringan ibu hamil
berersiko oleh tenaga kesehatan, maksudnya adalah
persentase ibu yamil yang beresiko yang ditemukan oleh tenaga profesional, yang
di tindaklanjuti (dipantau secara intensif dan di tangani sesuai dengan
kewenangan dan /dirujuk ketingkat pelayanan yang lebbih tinggi) dalam kurun
waktu tertentu.
13. Ibu hamil beresiko, maksudnya
adalah ibu hamil yang mempunyaifaktor resiko dan resiko tinggi kecuali ibu
hamil normal.
14. Cakupan pelayanan neonatus (cakupan
K1 neonatus), maksudnya adalah persenatse bayi pada
usia neonatus (kurang dari satu bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan
minimal satu kali dari tenaga profesional dalam kurun waktu tertentu.
Pengertian
Register kohort
adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.
Tujuan
Untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi di rumah
tangga yang teridentifikasi dari data bidan.
Jenis Register Kohort
Register Kohort Ibu
Register kohort
ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/
resiko yang dipunyai ibu yang diorganisir sedemikian rupa yang pengkoleksiannya
melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi
pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanpa
adanya duplikasi informasi.
Register Kohort Bayi
Merupakan sumber
data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.
Register Kohort Balita
Merupakan sumber
data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun.
Cara Pengisian Kohort Ibu
Kolom
1. Diisi nomer urut
2. Diisi nomer indeks dari famili folder
3. Diisi nama ibu hamil
4. Diisi nama suami ibu hamil
5. Diisi alamat ibu hamil
6. Diisi umur ibu hamil
7. Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu/tanggal HPL
8. Faktor resiko : diisi v ( rumput) untuk umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
9. Paritas diisi Gravidanya
10. Diisi bila jarak kahamilan < 2 tahun
Kolom
1. Diisi nomer urut
2. Diisi nomer indeks dari famili folder
3. Diisi nama ibu hamil
4. Diisi nama suami ibu hamil
5. Diisi alamat ibu hamil
6. Diisi umur ibu hamil
7. Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu/tanggal HPL
8. Faktor resiko : diisi v ( rumput) untuk umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
9. Paritas diisi Gravidanya
10. Diisi bila jarak kahamilan < 2 tahun
11. Diisi bila BB
ibu < 45 kg, lila < 23,5 cm
12. Diisi bila TB
ibu < 145 cm
13. sd 17 Resiko
tinggi : diiisi dengan tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi, HB
diperiksa dan ditulis hasil pemeriksaannya
18. Pendeteksian
faktor resiko : diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh
tenaga kesehatan.
19. Diisi diisi
tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh Non NAKES.
20. sd 22 diisi tanggal immunisasi sesuai
dengan statusnya.
23. sd 34 diisi
umur kehamilan dalam bulan kode pengisian sebagai berikut : K I :Kontak pertama
kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada kehamilan I s/d 5 bulan dengan
rambu-rambu O dan secara langsung juga akses dengan rambu-rambu ◙. K4 :
Kunjungan ibu hamil yang keempat kalinya. Untuk memperoleh K4 dapat memakai
rumus 1-1–2 atau 0-2-2 dengan rambu-rambu Δ Perhatian: K4 tidak boleh rada usia
kehamilan 7 bulan Pada ibu hamil pertama kali kunjungan pada usia kehamilan 5
bulan pada bulan berikutnya yaitu 6 bulan harus berkunjung atau dikunjungi agar
tidak kehilangan K4. Pada ibu hamil yang awalnya periksa diluar kota, dan pada
akhir kehamilannya periksa di wilayah kita karena untuk melahirkan dan penduduk
setempat bisa mendapatkan K1, K4 dan sekaligus Akses apabila ibu tersebut dapat
menunjukan pemeriksaan dengan jelas Akses :Kontak pertama kali dengan tenaga
kesehatan tidak memandang usia kehamilan dengan rambu-rambuΟ
35. Penolong
Persalinan, diisi tanggal penolong persalinan tenaga kesehatan
36. Diisi tanggal
bila yang menolong bukan nakes.
37. Hasil akhir
Kehamilan : Abortus diisi tanggal kejadian abortus
38. Diisi lahir
mati
39. Diisi BB bila
BBL < 2500 gram
40. Diisi BB bila BBL > 2500 gram
41. Keadaan ibu bersalin,di beri tanda v bila sehat
42. Dijelaskan sakitnya
43. Diisi sebab kematiaannya
44. Diisi v (rumput)
45. Diisi apabila pindah, atau yang perlu diterangkan
41. Keadaan ibu bersalin,di beri tanda v bila sehat
42. Dijelaskan sakitnya
43. Diisi sebab kematiaannya
44. Diisi v (rumput)
45. Diisi apabila pindah, atau yang perlu diterangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar