TOGA singkatan dari Tanaman Obat Keluarga, yaitu berbagai jenis tanaman yang
dibudidayakan di halaman atau pekarangan rumah atau di kebun, yang bermanfaat
dan berkhasiat sebagai obat atau sebagai apotik hidup bagi keluarga.
Syarat penentuan jenis tanaman obat yang akan dibudidayakan :
a. Tanaman itu tidak memerlukan perawatan khususb. Tidak mudah terserang hama dan penyakit
c. Bibitnya mudah didapat
d. Termasuk dalam kelompok yang mudah tumbuh
e. Tidak termasuk jenis tanaman yang berbahaya
Manfaat TOGA :
a. Sarana pelayanan kesehatan keluarga yang relatif murah, aman dan bermanfaat
b. Memperindah lingkungan halaman rumah
c. Hobi dan dapat menghilangkan stres.
2. Berbagai macam tanaman toga dan komponen penyusunnya serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia
a. TEMULAWAK
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe
(zingiberaceae), Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia. temulawak
sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk
mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir
juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan
darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya
kekebalan tubuh.
b. KUNYIT
Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena
berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan
menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat
tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak,
peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat
sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti
tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih
darah.
c. KEJI BELING
Keji beling memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium
serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin,
dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu
ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain
direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari
dan dilakukan secara teratur. Kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal
kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji
beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret),
disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah
jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal.
Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai
lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever
(sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
d. SAMBILOTO
Sambiloto (Andrographis paniculata), banyak mengandung senyawa
Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik yang
memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi
hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat
dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto telah lama dikenal
memiliki khasiat medis. sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker.
Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan
ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).
e. HANDEULEUM
HANDEULEUM (Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan:
Wasir: 10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air
sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air
rebusan pagi dan sore masing-masing ½ gelas. Memar: kulit batang dibersihkan
lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah
yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan
2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
f. JAHE
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol
yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut
berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat
berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi
kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat jahe yang secara
tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk angin Ramuan:
Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus
dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4
jam. Angkat dan minum hangat-hangat. Sakit kepala atau migrain (sakit kepala
sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan
segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali
sehari. Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris
tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik
kendaraan. Terkilir Ramuan: Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu
parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang
terkilir. Lakukan dua kali sehari.
g. TEMPUYUNG
Tempuyung (Sonchus arvensis L). Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah
yang membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium
akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat,
atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu
akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine. Untuk menggunakannya sebagai
obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun
diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sekali habis sebagai lalap bersama
nasi.
h. BAWANG PUTIH
Bawang putih (Allium sativum. Kandungan sulfur membuatnya memiliki bau dan
rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di
saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir.
Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh
bakteri dan virus penyebab penyakit. bawang ini dapat menyembuhkan tekanan
darah tinggi, penyakit jantung. Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi
kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung
dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk
senyawa kimia yang menyebabkan kanker .
i. BUNGA KENOP
Bunga kenop berkhasiat sebagai obat batuk, obat sesak napas, peluruh dahak
dan obat radang mata. Kandungan Kimianya yaitu Gomphrenin I, Gomphrenin II,
Gomphrenin III, Gomphrenin V, Gomphrenin VI dan amarathin. KAndungan minyak
asiri, flavon atau saponin mempunyai khasiat sebagai peluruh dahak. Bagian yang
digunakan adalah bunga atau seluruh herba segar atau herba kering. Indikasi: o
Bunga berkhasiat untuk pengobatan o Batuk rejan (pertusus), o TB Paru disertai
batuk darah, o Sesak napas.
j. CIPLUKAN
Dalam pengobatan Alternatif Herbal Influenza, Sakit tenggorok, Batuk rejan,
Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok, Kencing manis,
Sakit paru – paru, Ayan, Pembekakan prostate.
k. DAUN DEWA
Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang
mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah,
stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan
membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid,
dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman. daun dewa juga
bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi
luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara,
batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu
airnya diminum.
l. KUMIS KUCING
Daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar
pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik.
Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya
penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman
ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis,
albuminuria, dan penyakit syphilis.
m. KENCUR
Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur
mengandung lebih dari 23 jenis senyawa. Tujuh di antaranya mengandung senyawa
aromatik, monoterpena, dan seskuiterpena. Kandungan kimia yang terdapat di
dalam rimpang kencur adalah: • pati (4,14%) • mineral (13,73%) • minyak astiri
(0,02%) • berupa sineol • asam metal kanil • penta dekaan • asam cinnamic •
ethyl aster • asam sinamic • borneol • kamphene • paraeumarin • asam anisic •
alkaloid, dan • gom Dengan kandungan zat kimia tersebut maka banyak dimanfaatkan
sebagai obat, berikut adalah cara pemanfaatan kencur berdasarkan penyakit yang
dapat diatasinya : Influenza pada Bayi Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu
jari dan dua lembar daun kemukus (lada berekor/cubeb). Cara menyajikan : kedua
bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat.
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan diseputar hidung.
n. BELUNTAS
Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan
bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang
telah direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping itu daun
beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar